Friday, December 26, 2014

news Kentut dan Sendawa Sapi Picu Ledakan di Peternakan Jerman

news Kentut dan Sendawa Sapi Picu Ledakan di Peternakan Jerman


Gara-gara kentut dan sendawa sapi perah, sebuah peternakan di Hesse, Jerman meledak. Ledakan itu membuat atap kandang sapi rusak dan melukai 1 sapi lain.

Kentut dan sendawa sapi menghasilkan gas methane atau metana. "Gesekan listrik dengan gas tersebut memicu ledakan dan percikan api," demikian pernyataan kepolisian setempat seperti dilansir dari Huffington Post dan dimuat Liputan6.com, Rabu (29/1/2014).

Atap peternakan itu rusak, lanjut polisi, sementara satu sapi menjalani perawatan akibat luka bakar. Namun tak ada orang yang terluka dalam insiden tersebut.

Menurut media tersebut, gas methane yang dihasilkan kentut dan sendawa 90 sapi diduga biang keladi penyebab peternakan sapi perah Jerman itu meledak. Meski belum diketahui berapa pasti kuantitasnya.

Hasil gas metana yang dihasilkan oleh sapi perah itu bervariasi. Beberapa ahli mengatakan sapi-sapi itu menghasilkan 100 hingga 200 liter gas methane per hari, sementara yang lain mengklaim sapi-sapi itu bisa menghasilkan 500 liter. Jumlah yang sebanding dengan polusi dari mobil dalam satu hari. Demikian dinyatakan oleh How Stuff Works.

Tahun lalu, ilmuwan Argentina mengumumkan bahwa mereka telah menemukan cara untuk mengubah gas yang diciptakan dari hasil gas pembuangan sapi menjadi bahan bakar. Mereka mengklaim inovasi itu bisa mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Namun hingga kini belum terdengar kabar kelanjutan penelitian tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber, methane adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4. Gas yang murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.

Methane juga termasuk salah satu gas rumah kaca. Gas tersebut merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Methane dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi.

Methane juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan.

news Tren Terbaru Sapi di Jerman Kini Pakai Popok

news Tren Terbaru, Sapi di Jerman Kini Pakai Popok

 Tren Terbaru, Sapi di Jerman Kini Pakai Popok
Sapi di Jerman gunakan popok untuk mencegah perusakan lingkungan.
Liputan6.com, Jerman Kebijakan baru Uni Eropa yang melarang penggunaan pupuk dari kotoran sapi rupanya memunculkan tren baru yaitu sapi di Jerman kini menggunakan popok.

Seperti yang dilansir dari Telegraph, Sabtu (11/10/2014), teringat akan kebijakan baru tersebut, Johann Huber sang pemilik sapi akhirnya memakaikan popok untuk sapinya yang bernama Doris. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pelepasan zat nitrat dan polusi udara yang datang dari kotoran sapi karena dianggap sebagai salah satu sumber yang bisa merusak lingkungan.

Popok yang dibuat sendiri oleh Johann berfungsi untuk mencegah kotoran sapi jatuh di tanah. Popok tersebut telah Johann pakaikan kepada 18 hewan miliknya dan Doris salah satunya.

"Belum ada produk yang menjual popok untuk sapi," ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Menteri Perubahan Iklim Denmark, sapi memancarkan gas rumah kaca lebih besar daripada mobil keluarga dan merupakan penyumbang utama pemanasan global, seperti yang dilansir oleh Daily Mail. Bahkan sapi pun dikatakan bisa menimbulkan polusi udara dari gas buangannya.

Wapres Jusuf Kalla Target Swasembada Sapi dalam 4 Tahun

Wapres Jusuf Kalla, Target Swasembada Sapi dalam 4 Tahun

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengunjungi Balai Besar Inseminasi Buatan (BB IB) Singosari Malang, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, JK mengungkapkan target pemerintah ke depan mampu memproduksi 1 juta ekor sapi per tahun.

“Apabila kita intensifkan seluruh Indonesia, maka kita akan bisa menaikkan produksi sapi. Target kita dalam 1 – 2 tahun ada sejuta sapi yang bisa dihasilkan,” kata JK di Malang, Sabtu (6/12/2014).

Ia menambahkan, jika target produksi sapi nasional itu bisa terealisasi, pemerintah tidak perlu lagi melakukan impor sapi. Lantaran swasembada sapi nasional bisa dicapai.

“Harapan kita dalam 3 – 4 tahun ke depan kita bisa swasembada karena ada tambahan sapi sejuta dalam setahun,” tandas JK.

Kedatangan JK ke BB IB sendiri molor dari jadwal semula. Awalnya dijadwalkan tiba sekitar pukul 10.00, JK baru datang sekitar 12.30 siang.

Turut serta dalam rombongan tersebut sejumlah pejabat seperti Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

Di BB IB, JK diajak berkeliling untuk melihat Laboratorium Produksi Semen Sapi, Bank Sperma Sapi. Setelah itu dengan menggunakan kereta bio security JK diajak melihat kandang sapi pejantan. Usai berkunjung ke BB IB, JK dijadwalkan mengunjungi Bendungan Karangkates di Kabupaten Malang.

Empat Perusahaan Layani Asuransi Sapi Ternak

Empat Perusahaan Layani Asuransi Sapi Ternak

Bank Indonesia dan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan empat perusahaan asuransi meluncurkan skema asuransi ternak sapi. Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan polis kepada 10 peternak sapi anggota Koperasi Warga Mulya, Sleman, dan anggota Asosiasi Peternak Sapi Boyolali.

"Asuransi merupakan upaya kami untuk mengurangi risiko kredit yang dihadapi oleh perbankan. Kalau risiko kredit menurun dan ternaknya bisa produksi dengan baik, tentu ini akan menjadi suatu dorongan yang besar, baik untuk petani maupun industri perbankan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah usai peluncuran skema asuransi tersebut di gedung BI, Rabu, 23 Oktober 2013.

Skema asuransi ternak sapi ini telah mendapatkan ijin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas telah menunjuk Konsorsium Asuransi Ternak Sapi untuk memasarkan produk khusus asuransi ternak sapi di Indonesia. Konsorsium itu diketuai PT Asuransi Jasa Indonesia dengan anggota PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Asuransi Tri Pakarta, dan PT Asuransi Raya.

Halim menjelaskan, usaha pertanian khususnya subsektor budidaya dan pembibitan sapi dianggap berisiko tinggi karena sapi rentan terhadap serangan penyakit dan kematian, sehingga bisa menyebabkan kerugian. Tak ayal, penyaluran ke sektor ini masih rendah.

BI mencatat, per Agustus 2013, total kredit yang mengalir untuk sektor pertanian Rp 158,5 triliun, dan hanya 7,35 persennya atau Rp 11,7 triliun kredit yang mengalir pada subsektor peternakan budidaya. Jika dibandingkan dengan total kredit perbankan yang mencapai lebih dari Rp 3.000 triliun, kredit untuk peternakan budidaya hanya 0,4 persennya.

Di sisi lain, kredit usaha mikro kecil dan mengengah sektor pertanian mencapai Rp 43,73 triliun, dan hanya 14,95 persen atau Rp 6,5 triliun kredit mengalir pada subsektor peternakan budidaya. Halim berharap di masa mendatang ada model program kredit usaha peternakan sapi (KUPS) yang sebaik Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga sektor peternakan bisa berkembang dengan baik.

Usaha Budidaya Penggemukan Sapi

Gambaran Usaha Budidaya Penggemukan Sapi

Jika mau melihat kembali perhitungan yang muncul dari usaha peternakan jelas peternak akan mendapatkan keuntungan yang cukup signifikan. Akan tetapi memang perlu peningkatan kapasitas dalam beternak. Jika melihat kondisi saat ini peternak belum memandang soal produksi. Sebagian masyarakat kita juga berpendapat bahwa beternak masih bersifat klanegenan atau hiburan saja.

Berikut ini adalah gambaran usaha beternak sapi potong yang mungkin berguna bagi kawan-kawan buruh migran yang hendak berwirausaha. Lahan yang digunakan untuk beternak sapi kalau bisa merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya. Sapi bakalan yang dipelihara sebanyak 10 ekor dengan harga awal Rp. 7.500.000/ekor dengan berat badan awal sekitar 250 kg/ekor. Sapi dipelihara selama satu periode atau 5 bulan dengan penambahan berat badan sekitar 0,8-1,2 kg/ekor dengan biaya Rp.400.000/bulan.

Penyusutan kandang 20 % / tahun dengan demikian penyusutan untuk satu periode. 10
ekor sapi membutuhkan obat-obatan sebesar Rp. 50.000/ekor/periode. Tenaga kerja 1 orang dengan gaji Rp. 750.000/bulan. Peralatan kandang yang dibutuhkan sebesar Rp. 250.000/periode. Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 6.000 kg yang bisa dijual lagi dengan harga Rp. 200/kg.

Pakan yang diperlukan untuk satu periode adalah :
HMT 20 kg x 10 x 150 xRp.500
Konsentrat 3 kg x 10 x 150 x Rp. 1.500
Pakan tambahan 3 kg x 10 x 150 x Rp. 500

Modal Usaha :
1. Pembuatan kandang 30 meter x Rp. 400.000 –> Rp. 12.000.000
2. Peralatan kandang –> Rp. 500.000

Biaya Variabel :
1. Sapi bakalan 10 x 250 kg x Rp. 30.000 –> Rp. 75.000.000
2. HMT (pakan) –> Rp. 10.000.000
3. Konsentrat (pakan) –> Rp. 6.750.000
4. Pakan Tambahan –> Rp. 2.250.000
Total Biaya Variabel –> Rp. 93.000.000

Biaya Tetap :
1. Tenaga Kerja 1 orang x 5 x Rp. 750.000 –> Rp. 3.750.000
2. Penyusustan kandang 10 % x Rp. 12.000.000 –> Rp. 1.200.000
3. Penyusutan peralatan –> Rp. 250.000
Total Modal Tetap –> Rp. 5.200.000

Total biaya untuk usaha = Rp. 93.000.000 + Rp. 5.200.000 = Rp. 98.200.000

Penerimaan
Penerimaan didapat dari penjualan sapi dan kotoran. Penambahan berat badan sapi 1 kg x 150 = 150 kg/ekor/periode dan berat badan sapi sekarang untuk setiap ekor adalah 400 kg. Berat keseluruhan sapi adalah 10 x 400 kg = 4.000 kg dengan harga daging sapi Rp. 30.000/kg. Sehingga penerimaan yang didapat dari penjualan daging adalah Rp. 120.000.000. Sedangkan penerimaan yang didapat dari penjualan kotoran ternak 6.000 x Rp. 200 = Rp. 1.200.000

Total penerimaan adalah Rp. 120.000.000 + Rp. 1.200.000 = Rp. 121.000.000. Keuntunganya adalah Rp. 121.000.000 (penerimaan)– Rp. 98.200.000 (pengeluaran)= Rp. 22.800.000
B/C Ratio = Rp. 121.000.000 : Rp. 22.800.000 = 5,3

Meskipun usaha penggemukan sapi memiliki peluang cukup besar namun bukan berarti tanpa ada kendala. Ada sejumlah kendala-kendala yang umum terjadi pada peternak sapi seperti modal besar di awal pemeliharaan, sulit untuk memperoleh pakan sapi berkualitas, harga daging sapi potong yang tidak sebanding dengan biaya pakan, kenaikan bobot badan sapi yang tidak optimal karena serangan penyakit, dan pemasaran sapi potong bagi peternak pemula.

Penggemukan Sapi Potong

Penggemukan Sapi Potong

Usaha Penggemukan Sapi Potong merupakan usaha yang paling banyak digeluti oleh peternak di Indonesia. Usaha ini sangat mudah dioperasikan karena sapi  hanya dipelihara sekitar 4-6 bulan, tergantung pada umur sapi potong yang dibeli dan keinginan peternak memeliharanya.

Berdasarkan pengalaman penulis, keuntungan  bersih penggemukan sapi potong mencapai 1-1,5 juta per ekor selama 4-6 bulan pemeliharaan. Keuntungan tentu semakin berlipat jika sapi yang dipelihara semakin banyak. Sebagai contoh, pemeliharaan 30 ekor sapi potong selama 4-6 bulan dapat menghasilkan pendapatan bersih 30-45 juta rupiah. Keuntungan bersih tersebut sungguh sangat “nikmat” bagi peternak, karna hanya membutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.

Dari populasi sapi yang ada dipeternakan biasanya terdapat 1-2 ekor sapi “spesial”. Sapi tersebut memiliki pertambahan bobot jauh lebih besar dibandingkan pertumbuhan sapi potong yang lain (meskipun dari jenis yang sama). Sapi dengan karakteristik seperti ini biasanya memiliki biasanya memiliki nafsu makan jauh lebih besar daripada sapi lainnya, sehingga bisa memberikan keuntungan bersih mencapai 3 juta per ekor selama 4-6 bulan pemeliharaan. Walaupun biaya pakan akan sedikit bertambah dibandingkan dengan sapi yang nafsu makannya biasa saja, keuntungan dari penjualan sapi potong seperti ini berlipat daripada biaya pakan yang dikeluarkan.

Pembibitan Sapi Potong

Pembibitan Sapi Potong

Usaha Pembibitan Sapi Potong sangat  prospektif, mengingat kebutuhan bakalan untuk penggemukan selalu meningkat setiap tahun. Tingginya kebutuhan bakalan tentu membrikan keuntungan bagi peternak sapi potong. Saat ini, sentra pembibitan sapi potong di Indonesia hanya berada dibeberapa daerah tertentu, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten dan Lampung. Karna itu, sudah saatnya peternak sapi potong membangun sentra pembibitan ditempat lain seperti didaerah NTB, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.

Hasil dari Usaha Pembibitan Sapi Potong berupa pedet atau anak sapi. Untuk dapat menjualnya, peternak harus menunggu waktu agak lama. Pasalnya, masa kebuntingan membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan dan setelah lahir anak sapi harus dipelihara selama empat bulan. Jadi, sekitar 13 bulan beternak baru bisa menjual pedet. Karena itu, untuk peternak skala kecil, usaha pembibitan dilakukan bersama usaha penggemukan sapi potong agar peternak memiliki sumber pemasukan lain.

Saat ini, Pemerintah telah memberikan berbagai dukungan atas usaha pembibitan sapi potong. Misalnya, memberikan kredit usaha pembibitan sapi (KUPS) dan bantuan teknis berupa program sarjana membangun desa (PSMD) agar proses pembibitan yang dilakukan peternak berhasil. Program ini diharapkan dapat meningkatkan minat peternak untuk terjun kedalam bidang pembibitan sapi dan meningkatkan peluang usaha dalam bidang pembibitan sapi potong.

Berikut beberapa keuntungan ternak sapi potong

Berikut beberapa keuntungan beternak sapi potong.

1. Kebutuhan Daging Sapi Potong terus meningkat dan berkesinambungan

Kebutuhan daging sapi potong bagi industri kecil dan rumah tangga, termasuk industri pembuatan bakso dan rumah makan masih bisa dipasok dari pemotongan sapi didalam negeri. Namun, beda halnya dengan kebutuhan daging sapi untuk industri skala besar dan menengah yang tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

2. Belum banyak yang beternak sapi secara intensif

Mayoritas sistem pemeliharaan sapi potong di Indonesia tidak dilakukan secara intensif. Kegiatan beternak sapi potong hanya sebagai usaha sampingan. Bahkan, rata-rata kepemilikan sapi potong peternak di Indonesia hanya sekitar 2-5 ekor. Keadaan ini sangat berbeda dengan kondisi peternakan diluar negeri yang sudah memelihara sapi dengan sangat intensif dengan populasi puluhan hingga ratusan ekor. Karna itu, kondisi ini menciptakan peluang bagi siapa saja yang berminat untuk beternak sapi potong.

3. Harga Jual Sapi tinggi dan terdapat Momen Harga melambung tinggi

Harga jual daging sapi selalu lebih mahal dibandingkan dengnan harga jual daging ayam, itik atau kambing. Harga daging sapi ditingkat konsumen rata-rata 60.000/kg, sedangkan harga bobot hidup daging sapi ditingkat peternak rata-rata 30.000/kg pada hari biasa. Pada momen-momen tertentu seperti Hari Raya idul Fitri dan Idul Adha, harga daging sapi ditingkat konsumen rata-rata mencapi 70.000/kg, sedangkan harga bobot hidup daging sapi ditingkat peternak mencapi 35.000/kg.

4. Dapat memilih segmen usaha yang ingin dijalani

Usaha beternak sapi potong menawarkan banyak bidang usaha. Misalnya, usaha bagian hulu yang dapat menunjang usaha pembesaran, meliputi pembibitan, sarana produksi, pakan dan obat-obatan. Diusaha sentral, segemen usaha yang dapat dijalankan berupa industri penggemukan dan penyediaan pupuk organik. Sementara itu, di industri hilir terbuka peluang usaha seperti rumah pemotongan hewan, distributor dan penjual daging di pasar. Berikut jenis usaha utama dan usaha sampingan yang bisa dipilih dalamm usaha bisnis sapi potong :

Usaha Pembibitan
Usaha Penggemukan Sapi Potong
Usaha Pengolahan Kotoran Sapi
Usaha Penunjang Beternak Sapi Potong

Keunggulan Sapi Madura Secara Umum

Keunggulan Sapi Madura Secara Umum :

Mudah dipelihara.
Mudah berbiak dimana saja.
Tahan terhadap berbagai penyakit.
Tahan terhadap pakan kualitas rendah.
Dengan kelebihan-kelebihan  tersebut , Sapi Madura banyak diminati oleh  para peternak bahkan para peneliti dari Negara lain.  Sudah banyak Sapi Madura dikirim ke daerah lain, apabila tidak diperhitungkan dengan baik, bisa jadi populasi Sapi Madura di pulau Madura akan terkuras serta mengancam kemurnian ras-nya.

Bila tidak diperhitungkan dengan baik, bisa jadi populasi sapi Madura di pulau Madura akan terkuras. Dan keaslian sapi Madura juga terancam. Sejak tahun 1957 telah dicoba meningkatkan mutu genetik dengan menyilangkan dengan sapi Red Deen. Apalagi program-program upgrading atau pengembangan genetik ternak dengan cara inseminasi terus digalakkan, sehingga muncul istilah Madrasin, yaitu sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan Limousin. Saat saya kecil dulu dikenal istilah Madrali yaitu sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan “sapi Australi” yang saya tahu sebetulnya adalah bangsa sapi Santa gertrudis.

Di luar pulau Madura sendiri tidak ada jaminan keaslian genetik sapi Madura tetap terjaga dengan baik. Untuk itu seharusnya ada langkah-langkah untuk tetap menjaga kelestarian plasma nutfah ini agar bangsa sapi yang hanya ada di Indonesia ini tetap lestari.
Sapi Madura tergolong sapi berukuran kecil. Tinggi sapi jantan berkisar 120 cm dan betina 105 cm. Sapi madura berwarna merah coklat atau coklat tua dengan warna putih tanpa batas yang jelas disekitar pantat. Warna putih juga ditemui pada daerah kaki serta sedikit di sekitar moncong. Bobot hidup berkisar 220-250 kg, dengan berat karkas berkisar 50,96%-51,72%. Libido sapi jantan sangat kuat namun, produksi semen agak rendah. Sapi jantan mempunyai rata-rata 1,0-1,3 ml per ejakulasi dengan konsetrasi 409 juta spermatozoa.

Bibit sapi Madura yang baik adalah berwarna merah bata atau merah coklat dengan warna putih dengan batas tidak jelas pada pantat, tanduk kecil pendek mengarah keluar. Pada sapi jantan, gumba berkembang dengan baik sedangkan sapi betina, gumba tidak tampak jelas. Tubuh kecil, kaki pendek. Tinggi gumba pada sapi jantan kelas I minimal 121 cm, kelas II minimal 110 cm dan kelas III minimal 105 cm. Tinggi gumba sapi betina kelas I minimal 108 cm, kelas II minimal 105 cm, kelas III minimal 102 cm. Sapi madura jantan berumur 24-36 bulan sedangkan sapi betina berumur 18-24 bulan.

Sapi Madura

Sapi Madura adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu (Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan caplak (Anonimus, 1987). Karak-teristik sapi Madura sudah sangat seragam, yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan peralihan yang kurang jelas ; bertanduk khas dan jantannya bergumba.

Sapi Madura adalah salah satu sapi asli Indonesia. Sapi Madura berasal dari pulau madura dan pulau-pulau di sekitarnya. Pulau Sapudi sangat dikenal sebagai tempat sapi Madura berkembang pesat. Sapi Madura merupakan persilangan Bos sondaicus dengan Bos indicus. Ciri-ciri punuk diperoleh dari Bos indicus sedangkan warna diwarisi dari Bos sondaicus. Namun penelitian Popescu dan Smith (1998) menunjukkan bahwa pola karyotipik sapi Madura menunjukkan adanya kemiripan dengan Bos taurus, kecuali pada kromosom Y-nya yang mirip dengan Bos indicus. Sehingga Popescu dan Smith menyimpulkan sapi Madura merupakan hasil perkawinan silang antara indukan Bos taurus atau Bos javanicus dengan pejantan Bos indicus.
Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura :

Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata
Paha belakang berwarna putih
Kaki depan berwarna merah muda
Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm
Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran kecil.

Usaha peternakan sapi potong

Usaha peternakan sapi potong

Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern.

Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan).
Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong adalah :

Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

- Sapi Bali.
Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.

- Sapi Ongole.
Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.

- Sapi Brahman.
Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.

- Sapi Madura.
Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.

- Sapi Limousin.
Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik


Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan.
Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :
Berumur di atas 2,5 tahun.
Jenis kelamin jantan.
Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
Kotoran normal

Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.

Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.
Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan. Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.

Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya kandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan. Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA membantu peternak dengan mengeluarkan produk NATURAL PROBIOTIK (NPB) yang dapat membuat pakan berkualitas rendah menjadi mudah dicerna. NPB mengandung :

*Bakteri sellulolitic strain dominant, yaitu bakteri
dalam cairan rumen yang mampu memecah
dinding sel dengan kadar lignin tinggi.
Multi enzim yang disintesa dari rumen.
*Pengkelat bahan-bahan anti nutrisi.

Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah :

* Pemanfaatan kandang karantina. Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian. Disamping itu juga untuk adaptasi sapi terhadap lingkungan yang baru. Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya diberi obat cacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi di Indonesia (terutama sapi rakyat) mengalami cacingan. Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi akan mengurangi kecepatan pertambahan berat badan ketika digemukkan. Waktu mengkarantina sapi adalah satu minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru dikeluarkan setelah sapi sehat. Kandang karantina selain untuk sapi baru juga digunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit agar tidak menular kepada sapi lain yang sehat.

* Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya. Sapi yang digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.

* Vaksinasi untuk bakalan baru. Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina. Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.
Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain-lain.


Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah
Pakan.
Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat.

Faktor Genetik.
Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi.

Jenis Kelamin.
Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang lebih besar.

Manajemen.
Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi lebih singkat

Cara Membuat Pakan Ternak Sapi Potong Modern

Cara Membuat Pakan Ternak Sapi Potong Modern

  Kali ini kami akan mengulas cara membuat dan apa saja bahan pakan ternak sapi potong yang baik sehingga hasil ternak sapi bisa sukses. Semua peternak pasti menginginkan ternaknya sehat, gemuk, dan berkualitas dengan modal dan bahan seminimal mungkin sehingga keuntungan lebih bisa didapat. Beberapa peternak mengalami kesulitan untuk menentukan pakan yang sesuai standar dan komplit nutrisi, kasus yang sering ditemukan adalah ketidakcocokan pakan yang diberikan pada sapi yang ditujukan untuk dipotong. Melalui artikel ini, kami mencoba memberikan penjelasan ringkas dan tepat pada para peternak sehingga tidak lagi mengalami kesulitan lagi dalam menentukan pakan untuk sapi peliharaannya agar mendapatkan hasil Lebih.

Bahan pakan sapi potong ini dapat digunakan pada penggemukan semua sapi potong seperti sapi ongole, sapi bali, dan sapi madura agar daging konsumsinya banyak dan berkualitas. Perlu diketahui bahwa secara alami pertambahan berat badan sapi di kisaran 500 gram – 1000 gram/ hari. Namun untuk mewujudkan itu cara pemberian konsentrat hormon pertumbuhan belum distandarisasi secara resmi oleh dinas peternakan. Salah satu kendala yang sering dihadapi peternak adalah masalah keterbatasan pakan. Maka berbagai solusi pakan alternatif yang efektif untuk penggemukan sapi potong terus diupayakan, beberapa alternatif yang diperoleh adalah dengan membuat pakan fermentasi dengan media pakan konsentrat alami yang akan kami bahas langsung pada artikel ini.


cara Membuat Pakan Ternak Sapi Potong Modern

Pemberian konsentrat sudah menjadi alternatif penggemukan sapi modern

Konsentrat Sebagai Pakan Sapi Potong

Konsentrat merupakan salah satu media pakan yang bisa dibilang wajib bagi para peternak semua jenis sapi yang mengejar penggemukan sapi terutama sapi potongnya. Konsentrat juga dikenal sebagai bahan pakan yang kadar nutrisi protein tinggi dan karbohidrat serta kadar serat kasar yang rendah (dibawah 18%). Untuk membuat konsentrat yang baik ada beberapa kombinasi bahan alami/organik yang dapat kita gunakan sebagai komposisi pembuatan konsentrat yang baik. Bahan-bahan komposisi konsentrat yang umum digunakan dan mudah didapat antara lain sebagai berikut

Dedak (bekatul) dengan komposisi 70% atau 75% atau dapat diganti dengan alternatif berupa batang rumbia yang didalamnya terdapat sagu rumbia. Penggantian dengan batang rumbia tentu memiliki alasan tersendiri selain secara ekonomis harga batang rumbia lebih murah dari bekatul/dedak karena banyak juga dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia. Secara kandungan nutrisi batang rumbia memiliki karbohidrat yang cukup tinggi. Batang rumbia dapat diolah dengan cara dikupas kulit terluarnya lalu hancurkan batang rumbia yang telah dikupas dengan mesin atau manual dengan cara dicincang menjadi ukuran 0.5 cm atau lebih kecil. Terakhir rendam hasil cincangan dengan air, biarkan selama sehari dan berikan pada sapi.
Jagung giling dengan komposisi 8%-10% sebagai penambah nutrisi terutama kebutuhan serat dan lemak kasar yang tidak ada pada dedak. Sehingga apabila jagung giling dan dedak dikombinasikan akan saling melengkapi.
Bungkil kelapa dengan komposisi 10%-15% atau dapat diganti bungkil kacang tanah atau kedelai tentunya dengan kandungan nutrisi yg berbeda-beda. Bungkil kelapa merupakan hasil sisa dari pembuatan dan pemerasan minyak kelapa yang diperoleh dari daging kelapa yang telah dikeringkan terlebih dahulu dimana berperan sebagai sumber protein.
Tepung tulang atau kalsium dengan komposisi 2%-5% sebagai pelengkap kebutuhan akan mineral terutama kalsium juga sebagai penambah protein.
Garam dapur dengan komposisi sebesar 2% sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mineral.
Bila diperlukan bisa diberikan tambahan vitamin yang sudah banyak digunakan sebagai pelengkap kebutuhan micro, tetapi tetap berpatokan pada dosis yang ditentukan, jangan sampai berlebihan.

Dosis & Kapan Pemberian Konsentrat Pakan Sapi Potong

Dosis yang tepat pemberian pakan konsentrat ini adalah diberikan sebagai makanan penguat/extra pada ternak sapi potong di samping makanan pokok yang utama berupa rumput segar dan hijau. Perbandingan pemberian pakan pokok (hijauan) dan konsentrat untuk pakan penggemukan sapi adalah antara 30% : 70% atau maksimal 20% : 80% . Waktu pemberian konsentrat yang baik dilakukan sekali setiap hari pada pagi hari sebelum diberi makanan utama berupa rumput. Dri hasil penelitian juga ditemukan bahwa urutan pemberian konsentrat lebih dahulu sebelum makanan utama (hijauan) lebih efektif untuk meningkatkan berat badan karena pemberian konsentrat lebih dahulu bertujuan untuk memberikan energi yang lebih besar kepada mikroba rumen untuk mencerna makanan pokok (rumput, dsb.) Dengan menerapkan cara pakan ternak sapi potong seperti ini, bukan tidak mungkin bobot sapi potong anda akan meningkat dua kali lipat.

Apabila diterapkan bisa mengangkat berat badan sapi potong anda menjadi dua kali lipat, sehingga bisnis ternak sapi anda juga berhasil dan menguntungkan.

Kaya dari Usaha Ternak Sapi Potong

Kaya dari Usaha Ternak Sapi Potong

ternak sapi potong

Dengan pertambahan penduduk semakin besar (Pertumbuhan penduduk Indonesia sangat pesat, tiap tahun saja terjadi kelahiran bayi mencapai 5 juta) , tentunya ini harus Anda perhatikan mengingat semakin tingginya persaingan bisnis akhir-akhir ini. Para pelaku usaha dituntut untuk sekreatif mungkin dalam mengembangkan usahanya. Apalagi Indonesia pada tahun 2015 memasuki pasar persaingan bebas (AFTA) yang apabila kita tidak bisa berbuat sesuatu maka kita akan di libas oleh negara-negara lain dalam berbisnis.(karena itu, sipendik akan mengulas secara khusus tentang peluang usaha “Kaya dari Usaha Ternak Sapi Potong“)

Pertumbuhan populasi di indonesia semakin pesat dan jumlah permintaan akan kebutuhan daging juga tinggi. Dan jumlah produksi daging sapi di dalam negeri masih belum bisa menutupi jumlah kebutuhan masyarakat akan konsumsi daging, hingga akhirnya terjadi defisit yang kemudian pemerintah melakukan import daging sapi.

Harga daging sapi khususnya sapi ternak semakin tinggi, dari beberapa desa yang kami kunjungi setiap petani hampir memiliki sapi sebagai hewan ternak mereka. Para petani kita masih sangat minim informasi tentang cara ternak sapi yang baik dan benar sehingga sapi hasil budidayanya terlihat tidak memiliki postur yang bagus dan lama dalam perkembang biakannya. Beternak sapi sebetulnya sudah dilakukan oleh masyarakat semenjak jaman dahulu kala. Potensi pengembangan ternak sapi sangat besar didukung dengan kondisi iklim dan cuaca yang cocok diterapkan di wilayah indonesia.

Salah satu Cara Ternak Sapi Potong

- Pemilihan jenis sapi

Anda harus memilih jenis sapi apa yang cocok untuk diternakkan di daerah lokasi Anda. Beberapa contoh sapi lokal yang terdapat pada provinsi banten secara umum bisa digunakan sebagai usaha penggemukan sapi. Namun tidak semua jenis sapi bisa untuk dijadikan usaha penggemukan, ada beberapa faktor yang harus anda perhatikan dalam memilih jenis sapi diantaranya adalah jumlah populasi dari sapi, pertambahan jumlah populasi tapi setiap tahunnya, penyebaran, produksi karkas, serta efisiensi penggunaan pakan sapi.

Jenis-jenis sapi potong yang biasa ditemukan di indonesia berasal dari sapi lokal dan sapi impor. Sapi-sapi tersebut masing-masing memiliki sifat genetik yang khas dan bisa dilihat dari bentuk fisiknya maupun dari proses laju pertumbuhannya. Sapi-sapi lokal yang sering dijadikan sumber daging yaitu sapi ongole, sapi PO (peranakan ongole), sapi bali,dan sapi madura. Ada juga sapi aceh yang sering di ekspor ke Pinang Malaysia.

Namun dari beberapa jenis sapi lokal yang ada di indonesia, yang paling populer yaitu sapi PO, sapi bali, sapi madura dan sapi brahman. Jenis sapi bali memiliki bobot mencapai 300-400 kilogram dan prosentase karkas sebesar 56,9 %. Sedangkan sapi brahman memiliki ciri-ciri persentase karkas dan 45 %. Sapi brahman mempunyai keistimewaan dia tidak terlalu selektif dalam memilih pakan, makanan apapun dia mau makan. Sapi potong jenis ini juga memiliki kelebihan kebal gigitan caplak, nyamuk dan tahan terhadap cuaca panas.

- Persyaratan Kandang Sapi Potong

Lokasi paling ideal untuk penempatan kandang sapi potong yaitu jauh dari pemukiman penduduk, jarak minimal lokasi kandang dan rumah tinggal sekitar 10 meter. Usahakan lokasi kandang dekat dengan lahan pertanian dan mudah diakses menggunakan kendaraan. Selain itu sebaiknya sinar matahari bisa langsung masuk ke pelataran kandang untuk menjaga kondisi kelembapan kandang.

-  Persiapan Sarana dan Peralatan

Jenis kandang memiliki dua tipe yaitu bentuk ganda dan tunggal, disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara. Kandang tipe tunggal posisi penempatan sapi dibuat satu baris atau satu jajar, sedangkan untuk tipe kandang ganda penempatan sapi dibuat dua jajar bisa saling berhadapan maupun bertolak belakang. Pada umumnya dibuat ganda, karena di antara kedua jajaran bisa dibuat jalan.

Usahakan lantai kandang tetap bersih dan tidak lembab untuk mencegah timbulnya berbagai macam penyakit. Lantai kandang bisa dibuat dari semen atau tanah yang padat, yang penting lantainya mudah jika mau dibersihkan dari kotoran-kotoran sapi. Gunakan jerami kering sebagai alas supaya kandang menjadi lebih hangat. Cucilah bagian kandang dan peralatan yang sudah dipakai dengan larutan desinfektan untuk mencegah jamur dan tumbuhnya penyakit.

Kandang yang ideal untuk satu ekor jantan dewasa yaitu 1,5 x 2 meter atau 2,5 x 2 meter
Kandang yang ideal untuk satu ekor betina dewasa yaitu 1,8 x 2 meter
Kandang yang ideal untuk satu ekor anak sapi yaitu 1,5 x 1 meter

-Pembibitan

Persyaratan ternak sapi potong sebagai berikut :

Memiliki tanda telinga, dalam artian anak sapi (pedet) sudah terdaftar dan jelas silsilahnya
Matanya terlihat bersih dan cerah
Tidak ada yang terganggu pernafasannya dan hidungnya tidak mengeluarkan lendir
Ketika diraba kukunya tidak berasa panas
Kulit dan bulunya bersih tidak terjangkit parasit merugikan
Perhatikan bagian ekor dan duburnya, apakah ada tanda-tanda mencret?
Tidak ditemukan kerusakan pda kulit dan bulu rontok

-Pemeliharaan

Sapi membutuhkan pakan yang sehat dan seimbang, setiap harinya sapi membutuhkan pakan sekitar 10% dari bobot badannya serta ditambah dengan pakan tambahan sekitar 1-2% dari bobot badan. Pakan tambahan berupa bekatul atau dedak halus, ampas tahu, gaplek, bungkil kelapa yang diberikan bersamaan dengan pakan rumput. Selain itu, Anda bisa menambahkan larutan mineral berupa garam dapur dan kapus. Campuran pakan sapi dengan jumlah dan takaran tertentu biasa disebut ransum.

Berdasarkan jenisnya, pakan hijau dibagi menjadi 3 kategori yaitu hijauan kering, hijauan segar dan silase. Jenis pakan hijauan segar seperti rerumputan, kacang-kacangan, serta tanaman hijau yang lain. Beberapa jenis rumput yang bagus digunakan untuk pakan sapi antara lain daun turi, daun lamtoro, rumput gajah, rumput raja dan lain sebagainya. Hijauan kering merupakan jenis pakan yang bersal dari hijauan segar yang secara sengaja dikeringkan supaya tahan lebih lama. Contohnya saja jerami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah yang sering dipakai ketika musim kemarau tiba. Jenis pakan yang ketiga yaitu silase, silase merupakan hijauan segar yang diawetkan. Cara pembuatan silase yaitu dengan menutup rapat hijuan segar selanjutnya akan terjadi proses fermentasi. Beberapa contoh silase yang dikenal masyarakat yaitu silase rumput, silase jagung, silase jerami padi dan lain sebagainya.

-Pemeliharaan Kandang Sapi

Kotoran sapi sebaiknya cepat dibersihkan dan segera dipindahkan ke tempat lain untuk memudahkan proses fermentasi yang membutuhkan waktu ± 1-2 minggu. Selama itu kotoran sapi bisa dijadikan sebagai pupuk kandang. Usahakan kondisi kandang sapi tidak tertutup dan pastikan terjadi sirkulasi udara yang baik di dalamnya.

Sediakan air minum yang bersih untuk sapi sepanjang waktu. Tempatkan wadah khusus untuk minum sapi di luar kandang, namun masih bisa dijangkau oleh sapi. Sebaiknya tempat pakan dan tempat air lebih tinggi supaya tidak diinjak-injak oleh kaki sapi.

Sapi Brahman Sapi Potong Fenomenal

Sapi Brahman, Sapi Potong Fenomenal

 Sobat ternak yang kami cintai, minggu ini kami mulai kembali posting artikel mengenai salah satu jenis sapi yang barangkali sudah familiar di telinga sobat semua. Sapi Brahman, yang populer sebagai sapi potong unggul selain sapi limosin dan sapi bali. Dilihat sekilas dari namanya "Brahman" kita sudah pasti mengira sapi jenis ini adalah sapi dari negara India. Tepat sekali, sapi brahman merupakan strain baru perkembangan anakan dari sapi zebu yang juga berasal dari India. Pengembangan tingkat lanjut sapi ini adalah di negara Amerika. Awalnya sapi brahman belum begitu besar dan gemuk, setelah dikembangkan dan ditemukan proporsi yang tepat barulah expor impor sapi ini mulai ramai di pasar sapi pedaging dunia termasuk di Indonesia.
sapi brahman india
Sapi Brahman Asli India
Ciri - ciri sapi brahman yang paling kentara adalah punuknya yang besar dan kulitnya lebar. Gelambir di bawah kepalanya sampai di badan besar dan lebar. Postur sapi brahman juga sangat besar, mampu menyaingi sapi limousin dari segi berat dan kualitas karkas-nya. Jika dibandingkan dengan sapi lokal kita baik itu sapi bali maupun sapi madura sangat jauh bedanya. Jika sapi lokal hanya mampu mencapai bobot kurang dari 500kg, maka sapi brahman dapat mencapai lebih dari 1 ton berat badannya. Oleh karenanya sapi ini layak disebut sebagai salah satu sapi pedaging terbaik. Keunggulan lain dari sapi brahman adalah ketahanan fisiknya, jika biasanya sapi impor ketahanan fisiknya tidak sebaik sapi lokal, maka sapi ini tergolong memiliki ketahanan yang super. Dengan pakan yang kualitasnya rendah-pun sapi ini dapat tumbuh dengan baik, namun bukan berarti kita biasakan dengan pakan kualitas rendah, dengan pakan kualitas tinggi maka sapi ini dapat mencapai bobot maksimal dengan cepat. Selain ketahanan pangannya yang baik, sapi ini juga sangat penyakit terutama penyakit caplak yang sering menjangkiti sapi impor di Indonesia.
Sapi Brahman Amerika
Sapi brahman amerika adalah varietas sapi brahman unggul yang paling terkenal saat ini. Impor sapi brahman amerika sangat tinggi baik di Australia dan negara eropa lainnya. Sapi brahman amerika banyak dicari oleh para peternak besar di dunia karena secara genetik sangat cocok sebagai sapi persilangan atau sapi cross. Kualitas daging dan ketahannya tidak dapat disaingi oleh strain manapun. Dimulai pada tahun 1850-an, kisah keberhasilan peternak amerika dalam melahirkan sapi brahman unggul adalah kisah ternak sapi tersukses dalam sejarah. Kini anakan F-1 dan betina sapi brahman menjadi rebutan peternak sapi antar benua. Di Indonesia sangat sulit menjumpai peternakan sapi brahman asli dari Amerika. Bobot maksimal sapi brahman asli yang sudah dewasa adalah 1,1 ton untuk jantan, sedangkan betinanya adalah 700 kg. Belum ada informasi mengenai sapi brahman terbesar yang dicatat oleh museum rekor dunia.
sapi brahman, harga sapi brahman, ternak sapi brahman
Sapi Brahman Dewasa
Sapi Brahman Cross (BX)
Berawal dari keberhasilan sapi brahman amerika, lahirlah sapi brahman cross atau biasa dipanggil sapi BX. Yaitu sapi brahman amerika yang dibudidayakan di Australia dan disilangkan dengan sapi jenis shorthorn dan hereford, Ada pula yang menyilangkan sapi brahman dan droughmaster yang notabene juga merupakan sapi perah . Para peternak australia memanfaatkan kuatnya darah sapi brahman amerika sehingga anakannya lebih mirip sapi brahman amerika dibandingkan lawan silangnya dengan prosentase 80% dan 20%.

Pengambilan darah sapi brahman untuk diternak bertujuan agar anakan yang dihasilkan memiliki karakteristik sapi brahman yang kuat terhadap iklim dan lingkungan, daya tahannya dari penyakit juga tidak terbantahkan. Untuk bobotnya, berdasarkan teman saya yang beternak sapi brahman cross di daerah Jawa tengah, bobot dewasa dapat mencapai 1,2 ton untuk pejantan, dan betina nya berkisar 650 kg. Persilangan lain sapi brahman yang fenomenal lain adalah sapi Brangus. Hasil pertemuan antara sapi brahman dan sapi angus.
harga bibit brahman, brahman cross, bakalan sapi brahman
Sapi BX muda / bakalan
Harga Sapi Brahman dan BX
Bagi anda yang ingin mentahui kisaran harga sapi brahman saat ini, kami hanya dapat memberikan harga kisarannya saja. Itupun berbeda-beda berdasarkan variasi jenis persilangan dan peternaknya. Harga bibit sapi brahman (kebanyakan BX) untuk saat ini adalah kisaran 16 - 18 juta rupiah. Harga bakalannya relatif lebih tinggi daripada sapi limousin. Sangat baik untuk pedaging. Biasanya bakalan bobotnya kisaran 300 - 400kg dan berumur 2 tahun, tinggal digemukkan saja. Sedangkan harga sapi brahman dewasa yang siap potong adalah 35 - 40 juta rupiah. Jangan lupa untuk mencari informasi pada peternaknya mengenai pertumbuhan bobot tiap harinya.  Usahakan dapat mencapai 1kg lebih per hari. Baca artikel kami : panduan memilih bibit dan bakalan sapi


Ternak sapi menurut wiki

Ternak sapi menurut wiki

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dll.

- Sejarah peternakan
Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM . Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya.  Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah.Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia. Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.
Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.

- Macam-macam hewan ternak

Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu[4]. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan hasilnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

- Tujuan

Suatu usaha agribisnis seperti peternakan harus mempunyai tujuan, yang berguna sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar . Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara memperoleh keuntungan. Bila tujuan ini yang ditetapkan maka segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, konsep akuntansi dan manajemen harus diterapkan. Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi waktu luang tujuan utama memang bukan merupakan aspek komersial, namun harus tetap mengharapkan modal yang ditanamkan dapat kembali.

- Manfaat dan hasil beternak

Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya, kotorannya dapat dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan. Bahkan jenis-jenis kambing tertentu dapat dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.
Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah jasanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya. Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah adalah perkebunan apel.
Beternak kelinci juga banyak memiliki manfaat, diantaranya yaitu daging yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan industri, kotoran serta air kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.

-Manajemen pemeliharaan

 ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan. Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, antara lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Hewan, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran. Pakan yang berkualitas baik atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan dapat menentukan kualitas ternak. Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berbeda.Ternak yang diberi makanan bermutu (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang berkualitas baik, sebaliknya ternak yang makanannya kurang baik juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah.

-Cara beternak khas di daerah Indonesia
Setiap daerah memiliki budaya ternak sendiri, budaya Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya penduduk yang diteliti masih memiliki kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari. Begitu pula di Maluku, bidang peternakan belum menjadi sebuah bidang yang ditekuni oleh masyarakat. Yang ada hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa adanya suatu sistem tertentu. Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas berkeliaran tanpa kandang. Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.

Kerja Sama Bisnis Sapi Ahok dan Peternak NTT

Kerja Sama Bisnis Sapi, Ahok dan Peternak NTT

 Ahok Resmi Diumumkan sebagai Gubernur
 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja bersama ke Kupang,  NTT (Nusa Tenggara Timur). Mereka melakukan perjanjian kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemprov NTT tentang pengembangan agribisnis sapi potong.

Dengan perjanjian tersebut, Ahok berharap harga daging yang masuk ke Jakarta dapat ditekan dan tidak terlalu mahal, namun di satu sisi sebagai pemasok daging sapi, para peternak NTT juga mendapatkan peningkatan kesejahteraan dengan meningkatnya nilai jual sapi yang dikonsumsi warga Jakarta.

"Kita pengin dari hulu ke hilir, pengen orang Jakarta beli daging sapi dengan murah. Sapi kan dari sana. Di satu pihak kan presiden juga ingin peternak NTT itu sejahtera. Peternak juga nggak punya modal untuk beli bibit, Dinas peternakan NTT juga, dananya terbatas, kalau gitu kenapa enggak dinas peternakan kita yang punya sapi? Untuk supaya bisa supply lewat PD Dharma Jaya juga pembibitan lewat dinas kita," ujar Ahok di Balaikota, Senin (22/12/2014).

Dengan adanya kesepakatan dalam perjanjian itu, Ahok mengatakan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Peternakan DKI Jakarta akan memberikan bantuan dalam hal pembibitan dan operasional peternakan sapi yang selama ini dipasok ke Jakarta. Nantinya, sapi-sapi NTT hasil pembibitan tersebut akan dikelola 2 BUMD di Jakarta yaitu PD Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya.

"Di Jakarta kan kita nggak punya lahan piaraan sapi, nggak punya orang (peternak) juga kan. Mau datangkan orang NTT ke Jakarta? Kan nggak lucu juga kan. Nah ini kerjasama Dinas Peternakan kita kasih bantuan gitu, berapa bibit, bantu ke peternak di sana. Nanti yang belinya siapa? Ngelola bisnisnya Dharma Jaya. Jualnya siapa? Pasar jaya," terang Ahok.

Dia mengatakan, kerjasama dan pemberian bantuan tersebut, akan dimulai pada awal tahun depan.

"Tahun depan harus mulai. Tergantung kita bisa ketemu berapa, tergantung peternaknya berapa. Sistem kita peternak ada 2, kita kasih 2, ada 5 kasih 5, 10 ada 10. Kita pengin ada di sana. Apalagi di NTT ini enggak gampang kan. Sapinya baik, karena minumnya saja, makan batang pisang," kata Ahok.